Madu Pramuka

20
Agustus 1971 adalah tanggal bersejarah dan memunyai arti sangat
penting dalam lintasan sejarah perlebahan di Indonesia. Pada
tanggal itulah lahir Pusat Apiari Pramuka dari gua garba Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka. Dengan begitu Pusat Apiari Pramuka merupakan
pelopor ternak lebah modern di Indonesia.
Maksud
dan tujuan pendirian Pusat Apiari Pramuka adalah sebagai pusat promosi
di bidang perlebahan guna mendorong pengembangan, peningkatan,
pemanfaatan, dan pelestarian sumberdaya lebah di Indonesia.
Dengan
semangat kerja keras, dan ketekunan, pada tahun 1972 Pusat Apiari
Pramuka sukses mengembangkan bibit unggul (Apis mellifera). Terhitung
kurang dari satu tahun setelah bibit itu didatangkan langsung dari
Australia. Sejak tahun 1972 itu pula, ternah lebah madu mulai
dikembangkan dalam skala yang lebih luas.
Setelah
sukses mengembangkan Apis mellifera, pada tahun 1973 dibentuk tiga unit
usaha Apiari Pramuka. Salah satunya di Jawa Tengah. Kegiatan di Unit
Jawa Tengah berpusat di wilayah Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang. Di Gringsing, peternakan lebah madu yang dirintis Pusat Apiari Pramuka berkembang dengan baik.
Penamaan Pusat Apiari Pramuka, di kemudian hari diganti menjadi Madu Pramuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar