Ada banyak hal yang dapat kita
pelajari dari lebah madu. Baik ia sebagai individu maupun koloni.
Sebagai individu, lebah tidak akan pernah menyerang (menyengat) jika
tidak diganggu. Ini mengisyaratkan kepada kita untuk tidak berlaku
pengecut. Musuh tidak dicari. Tapi kalau sudah disalahi, langkah kaki
tak akan pernah mundur, meskipun satu kali.
Lebah
madu makan dari sesuatu yang baik-baik, yaitu nektar bunga. Yang
dikeluarkan pun sesuatu yang baik, yaitu madu. Ini menggambarkan kepada
kita tentang pentingnya memakan makanan (input) yang halal dan sehat.
Sehingga energi atau tenaga yang dihasilkan dari makanan itu
menghasilkan aktivitas yang memunyai manfaat (output), baik untuk diri
sendiri maupun orang lain.
Sebagai
koloni, lebah mengajarkan kepada kita untuk memunyai karakter limpah.
Bekerja keras, hasil yang didapat sebagian besar diberikan kepada orang
lain. Sedangkan untuk dirinya sendiri hanya secukupnya saja. Tidak
berlebihan.
Adanya
pembagian kerja, dari mulai lebah pekerja, lebah prajurit atau pengawal,
lebah ratu, pencari sumber nektar, pencari nektar, itu semua
menjelaskan dengan gamblang kepada kita bahwa dalam sebuah organisasi
sosial maupun bisnis (perusahaan), pembagian kerja (job description)
sangatlah penting. Dengan pembagian kerja yang jelas, perselisihan atau
tumpang tindih wewenang tidak akan pernah terjadi. Semua akan berjalan
dengan lancar, teratur, akurat, efektif, dan efisien. Kondisi demikian
tentu sangat dibutuhkan demi mewujudkan tujuan organisasi.
Tak
dapat disangkal lagi, lebah madu merupakan inspirasi buat gaya
manajemen modern sekarang ini. Itu sebab, lebah madu sering dijadikan
ikon perusahaan untuk menunjukkan nilai-nilai positif: produktivitas,
terukur, terpercaya, akurat, penuh manfaat, dan well organized.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar