Minggu, 24 Juni 2012

Madu, Asupan Gizi untuk Anak

“Madu adalah bahan makanan alami yang tidak mengalami perubahan. Ia terdiri dari dua macam zat gula utama dan termasuk zat gula yang paling mudah dicerna dan cocok untuk tubuh.”


Demikian bunyi karangan ilmiah berjudul Penggunaan madu sebagai bahan karbohidrat dalam pemberian Makanan Bergizi Bagi anak-Anak dalam majalah Journal of Pediatric (majalah kedokteran bagi anak-anak), San Lewis, Oktober 1939 nomor 13, halaman 465-473, ditulis oleh Dr. F.W. Schultz dan Dr. F.M. Knott.

Adapun ukuran yang paling baik dalam menggunakan madu sebagai makanan yang bergizi bagi anak-anak yang masih menyusu adalah dua sendok kecil (sendok teh) untuk 200-250ml susu)

Namun apabila anak sulit berak maka ukuran madu tersebut hendaknya ditambah setengah sendok lagi. Tetapi bila anak dalam keadaan murus maka madu dikurangi setengah sendok. Konsumsi satu atau dua sendok teh bisa dicampur delapan ons campuran makanan. Jika bayi muntah tingkatkan jumlah madu setengah sendok teh lagi, sedang jika pencernaan terganggu kurangi setengah sendok teh.

Anak-anak yang masih menyusu hendaknya diberi tambahan madu sebagai makanan yang bergizi, maka buah hati kita akan jarang sekali mengalami penyakit murus atau disentri. Sebab kecepatan penyerapan madu tidak akan menjadikan kerusakan dalam perut besar atau terjadi fermentasi di dalamnya. Bayi yang diberi madu jarang mengalami kolik atau kekejangan karena cepatnya penyerapan madu mencegah terjadinya fermentasi.

Harus diingat, penggunaan madu bagi anak tetap harus hati-hati. Sebab pada umumnya pencernaan anak amat sensitif. Madu yang akan diberikan harus benar-benar asli dan tidak kadaluarsa. Serta sesuai dengan standar kesehatan resmi (memaki kode produksi resmi yang dikeluarkan instansi terkait, biasanya dinas kesehatan dan dinas industri-perdagangan), terjamin tingkat ke-higienis-annya.

Perlu diketahui, perut bayi dipastikan tidak siap menerima madu yang tidak higienis. Bila demikian, sebaiknya jangan tambahkan madu tersebut dalam makanan, air, dan resep bayi anda. Juga jangan masukkan dot bayi di dalamnya serta jangan diberikan madu tidak higienis sebagai obat.

Madu yang tidak higienis mungkin mengandung spora bakteri yang dapat menyebabkan peracunan bayi. Spora beracun tersebut bisa menimbulkan penyakit gawat yang menyerang sistem syaraf bayi muda di bawah 1 tahun. Spora beracun tersebut pada umumnya ditemukan dalam tanah, debu, dan makan yang tidak dimasak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar