Selasa, 26 Juni 2012


Konsumsi Madu 15.000 Ton

BATANG-Pimpinan PT Madu Pramuka Cabang Ja­teng, Ade Rojak SE, megungkapkan konsumsi madu bagi masyarakat Indonesia saat ini rata-rata 7,5 gram/kapita/tahun. Sedangkan di Jerman mencapai 1,5 kg/ka­pita/tahun, dan Jepang tercatat 2 kg/kapita/tahun.
Sedangkan  secara nasional, kebutuhan pasar madu 15.000 ton, dan kemampuan produksinya baru 7.500 ton. Puncak  produksi madu terjadi antara bulan Mei-Juni. Jadi peluang pasar masih bagus,  karena masih ada kekurangan untuk menutup kebutuhan tersebut.
Madu yang dihasilkan lebah secara spesifik berdasarkan sumber nektar tanaman. Untuk itu, di Jateng berpotensi mengembangkan perlebahan. Mengingat provinsi ini mempunyai banyak jenis tanaman pakan lebah.
Di antaranya, tanaman kapuk randu, klengkeng, durian, rambutan, mangga, karet, kopi, sonokeling, mahoni, kaliandra. "Tanaman yang ada itu, merupakan penghasil bunga pakan lebah yang menghasilkan madu berkualitas," jelasnya.Diselal-sela menerima kunjungan Kepala Sekretariat Bakorluh (Badan Koordinasi Penyuluh) Jateng Ir Agus Wariyanto SIP MM didampingi Kabid Kelembagaan drh Harjuli Hatmono MSi, di istana lebah  "Pusat Apiari Pra­muka", di Desa Kutosari, Kecamatan Gringsing, Kabu­paten Batang, belum lama ini, lebih lanjut dikatakan,   ta­hun 2010, produksi madu Apiari Pramuka Gringsing, 90 ton, meningkat menjadi 130 ton pada tahun 2011.
(Suara Merdeka 14 Februari 2012)

1 komentar: